
Mengenal Apa Itu Ukulele
Mengenal Apa Itu Ukulele – Ukulele, musik instrumen mungil yang berasal dari Hawaii, telah menghipnotis banyak orang di seluruh dunia dengan suara riang dan keunikan wataknya. Dengan ukurannya mungil, ukulele bisa menghasilkan melodi indah dan menawan. Mari kita lihat lebih jauh tentang instrumen musik menarik ini, dari sejarahnya yang kaya hingga cara bermainnya yang menyenangkan.
Mengenal Apa Itu Ukulele
Definisi Ukulele: Mengenal Lebih Dekat
Ukulele adalah alat musik berdawai dari Hawaii. Bentuknya seperti gitar kecil dengan empat senar, tapi ada pula model yang dilengkapi dengan variasi senar lain. Bahasa “ukulele” juga berasal dari bahasa Hawaii, yaitu memiliki arti “kutu yang melompat,” yaitu referensi pada pola gerak jari penabuh yang sedikit gesit ketika dipetik.
Instrument ini dikenal dengan nada ceria dan riangnya, biasanya digambarkan dalam perbandingan dengan musik Hawaii dan sentuhan tropis. Tetapi bagaimanapun, ukulele telah berkembang jauh lebih dari asal-usulnya dan sekarang dimainkan dalam berbagai gaya musik di seluruh dunia.
Ukulele memiliki beberapa sifat-sifat unik yang menjadikan instrument ini berbeda dengan instrumen lain:
Ukuran mini, sehingga mudah dibawa kemana-mana dan dimainkan kemanapun
Suara ringan dan ceria, cocok untuk lagu-lagu ceria dan santai
Relatif mudah dipelajari, terutama bagi pemula dalam dunia musik
Versatilitas dalam genre musik, dari folk hingga pop modern
Kemampuan untuk dimainkan solo atau sebagai bagian dari ensemble
Dalam budaya populer, ukulele sering diasosiasikan dengan kehidupan santai di pantai, pesta luau Hawaii, atau sebagai instrumen yang menyenangkan untuk dimainkan bersama teman-teman. Namun, di tangan musisi profesional, ukulele dapat menjadi instrumen yang sangat ekspresif dan mampu menghasilkan komposisi musik yang kompleks.
Tekhnisnya, ukulele merupakan anggota keluarga instrumen chordophone, berarti suara diperoleh dari getaran senar. Senarnya sekitar nilon atau fluorocarbon, membuat suara lembut yang lebih halus daripada senar logam di gitar.
Baca Juga : Instrumen Tradisional Tiongkok Terbaik
Walaupun biasanya dilihat sebagai “mainan” atau alat untuk pemula, ukulele sebenarnya kaya akan tradisi dan sejarahnya. Banyak artis sukses yang pernah mengangkat ukulele dalam penulisan karyanya, membuktikan bahwa alat ini pun memiliki tempat layak di profesional dunia musik.
Sejarah Ukulele: Dari Hawaii ke Panggung Dunia
Sejarah ukulele pulau kecil di Pasifik hingga dijadikan alat musik yang terdengar luas di muka bumi ini adalah satu cerita seru tentang penemuan inovasi dan perpaduan budaya. Leluhurnya kembali bisa didapati di Hawaii pada gilirannya terakhir abad ke-19, tetapi akarnya sebenarnya datang dari Portugal.
Pada tahun 1879, kapal yang diberi nama Ravenscrag berlabuh di Honolulu dengan membawa imigran Portugal dari Madeira dan Azores. Selain imigran ini ada tiga pekerja kayu profesional yaitu Manuel Nunes, Augusto Dias, dan Jose do Espirito Santo. Mereka membawa perangkap instrumen tradisional Portugal dengan nama machete, cavaquinho, dan rajão.
These instrumen-instrumen, or braguinha (also called machete), were the origin of the formation of the ukulele. These Portuguese craftsmen soon set up to make and sell instrumen like they brought with them from their own country but making some changes in accordance with the local Hawaiian flavors.
The birth of the term “ukulele” itself has a few theories behind it:
Teori pertama berpendapat bahwa nama ini diambil dari istilah-istilah Hawaii “uku” (kutu) dan “lele” (melompat), mengacu pada gerakan jari-jari pemain yang cepat di atas senar.
Teori kedua berpendapat bahwa nama ini diambil dari “ukeke lele” yang berarti “hadiah yang datang”.
Ada juga yang percaya bahwa nama ini diberikan oleh Edward Purvis, seorang pejabat Inggris di pengadilan Raja Kalākaua, yang dipanggil “ukulele” karena postur tubuhnya yang kecil dan energik.
Terlepas dari asal-usul namanya, ukulele dengan cepat menjadi populer di kalangan penduduk Hawaii. Raja David Kalākaua, yang memerintah dari 1874 hingga 1891, sangat mendukung instrumen ini dan sering mengadakan pertunjukan ukulele di istananya. Dukungan kerajaan ini membantu mempopulerkan ukulele di seluruh kepulauan Hawaii.
Pada awal abad ke-20, ukulele mulai dikenal di luar Hawaii. Pameran Pan-Pacific di San Francisco tahun 1915 memperkenalkan ukulele kepada publik Amerika daratan. Tidak lama setelah itu, ukulele menjadi sensasi nasional di Amerika Serikat.
Era keemasan pertama ukulele terjadi pada tahun 1920-an dan 1930-an. Bintang-bintang vaudeville dan musisi jazz mengadopsi instrumen ini, dan ukulele menjadi bagian integral dari “zaman jazz”. Artis seperti Cliff Edwards (dikenal sebagai “Ukulele Ike”) membantu mempopulerkan instrumen ini lebih jauh.
Baca Juga :AI dalam Pengembangan Game Seluler
Setelah Perang Dunia II, ukulele mengalami kebangkitan kedua. Artis seperti Arthur Godfrey memperkenalkan ukulele kepada generasi baru melalui acara televisi. Pada tahun 1950-an, musisi Tiny Tim membuat hit dengan lagunya “Tiptoe Through the Tulips”, yang dimainkan dengan ukulele.
While its popularity waned in the 1970s and 1980s, ukulele experienced a massive revival at the turn of the 20th and 21st centuries. Artists like Israel Kamakawiwo’ole with his legendary “Over the Rainbow/What a Wonderful World” cover version, and Jake Shimabukuro with his virtuoso playing, have placed the ukulele back in the limelight of global music.
Hari ini, ukulele dinikmati oleh jutaan orang di seluruh dunia. Dari pemula hingga profesional, dari anak-anak hingga orang dewasa, ukulele telah menjadi instrumen yang dicintai karena kemudahan belajarnya dan suaranya yang ceria. Festival ukulele diadakan di berbagai negara, dan komunitas penggemar ukulele berkembang di seluruh dunia.
Perjalanan ukulele dari alat musik tradisional Portugal yang dimodifikasi di Hawaii hingga menjadi fenomena global adalah bukti dari daya tarik universal musik dan kemampuan instrumen ini untuk beradaptasi dengan berbagai budaya dan genre musik. Sejarah ukulele adalah kisah tentang inovasi, adaptasi, dan kekuatan musik untuk menyatukan orang-orang dari berbagai latar belakang.